Wednesday, March 24, 2010

Nyeri Karena Haid (Dismenore)

Secara periodik setiap bulan, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa reproduksi, yaitu menstruasi. Menstruasi adalah meluruhnya jaringan endometrium karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma. Walaupun pada kenyataannya banyak wanita yang mengalami masalah menstruasi, di antaranya adalah nyeri haid. Nyeri haid diduga terkait dengan produksi hormon progesteron yang meningkat.

Penyebab nyeri haid bisa bermacam-macam, bisa karena suatu proses penyakit (misalnya radang panggul), tumor atau kelainan letak uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan yang berlebihan. Tetapi penyebab yang sering terjadi diduga karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.

Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi menjadi :
  1. Dismenore spasmodik: Sakit terasa dibagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera setelah masa haid mulai. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak berkurang dengan lahirnya bayi pertama walaupun banyak pula wanita yang tidak mengalami hal seperti itu.
  2. Dismenore kongestif: Ditandai dengan rasa pegal, sakit pada buah dada, perut kembung, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha, merasa lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di paha dan lengan atas. Proses menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang menderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik.
Nyeri haid berdasarkan ada tidaknya kelainan atau sebab dibedakan menjadi:
  1. Dismenore primer: Dinamakan dismenore primer karena rasa nyeri timbul tanpa ada sebab yang dapat dikenali. Nyeri haid primer selalu hilang setelah wanita itu melahirkan anak pertama, sehingga diperkirakan bahwa rahim yang agak kecil dari wanita yang belum pernah melahirkan menjadi penyebabnya, tetapi belum pernah ada bukti dari teori itu.
  2. Dismenore sekunder: Nyeri haid sekunder dapat disebabkan karena Rahim yang terbalik sehingga membuat darah haid tidak mudah dikeluarkan (tetapi penyebab itu lebih jarang daripada yang diperkirakan sebelumnya), Benjolan besar atau kecil di rahim dapat menimbulkan keluhan perdarahan yang banyak atau sering disertai gumpalan darah, Peradangan selaput lendir rahim yang terjadi sesudah persalinan atau keguguran dan peradangan dapat pula terjadi akibat penyakit kelamin yang dilalaikan, Pemakaian spiral, Pertumbuhan jaringan lapisan rahim di tempat lain di dalam ruang panggul, Fibroid atau tumor.
Beberapa cara yang dapat menghilangkan atau minimal mengurangi nyeri haid antara lain:
  1. Obat-obatan.
  2. Relaksasi.
  3. Hipnoterapi.
  4. Kompres dengan air hangat, olah raga teratur, terapi visualisasi, aroma terapi, pemijatan, dan lain-lain.
Nyeri haid yang baru timbul 1 tahun atau lebih sesudah haid pertama dapat dengan mudah ditemukan penyebabnya melalui pemeriksaan yang sederhana. Jika pada usia 40 tahun ke atas timbul gejala nyeri haid yang tidak pernah dialami, penting sekali baginya untuk memeriksakan diri. Bila rasa nyeri masih belum reda, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.

0 komentar:

 

Followers

© 3 Columns Newspaper Copyright by Note of Diary | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks