Virus Flu Singapura sebenarnya adalah penyakit yang di dunia kedokteran dikenal sebagai Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan dan Mulut ( KTM ) yaitu suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam famili Picornaviridae (Pico, Spanyol = kecil ), Genus Enterovirus (non Polio).Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas, dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 10 tahun. Orang dewasa umumnya kebal terhadap enterovirus. Penularan melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu melalui droplet, pilek, air liur (oro-oro), tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang, handuk, baju, peralatan makanan, dan mainan yang terkontaminasi oleh sekresi itu.
Tanda-tanda terkena virus flu Singapura
- Demam, tetapi suhu badan tidak tinggi (2-3 hari)
- Sakit leher (pharingitis)
- Tidak ada nafsu makan
- Pilek
- Terdapat 3-10 ulcus di mulut seperti sariawan ( lidah, gusi, pipi sebelah dalam ) terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan.
- Timbulnya rash/ruam atau vesikel (lepuh kemerahan/blister yang kecil dan rata)
- Adanya papulovesikel yang tidak gatal di telapak tangan dan kaki.
- Bila ada muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat.
- Jika menyerang di bagian tangan, wajah atau kaki, maka di bagian tersebut timbul kemerah-merahan yang lama-lama mengandung nanah/darah putih
Pengalaman yang terjadi pada keluarga saya adalah pada saat anak pertama saya terkena virus ini yang menyerang dibagian mulutnya (sariawan penuh), saya langsung membawanya ke dokter umum. Dari dokter, anak saya diberi resep obat yang salah satunya adalah antibiotik. Tetapi, pada esok harinya setelah pemberian antibiotik maka sariawan yang ada di mulut malah bertambah banyak dan bahkan mulutnya tidak bisa dipakai untuk mengunyah makanan.
Pada hari ketiga, saya kembali membawa anak saya tersebut ke dokter, dari dokter diberi resep obat anti nyeri. Tetapi, sariawan yang ada di mulut makin bertambah dan jika terasa nyeri setelah diberi obat nyeri akan hilang rasa nyerinya. Saya sharing ke temen-temen, mungkin ada yang mengetahui tentang penyakit tersebut. Alhasil, ada yang memberitahu jika obat untuk penyakit tersebut adalah degan ijo dicampur madu. Siang itu juga saya langsung membeli buah degan ijo, dan langsung saya minumkan 1 gelas penuh dicampur madu ke anak saya tersebut.
Alhamdulilah pada sore harinya, mulutnya mulai agak membuka dan rasa nyerinya sedikit hilang. Selama satu minggu penuh saya berikan satu gelas degan ijo dicampur madu sebagai obat kepada anak saya, dan hasilnya sariawan dimulutnya sudah sembuh dan badan sudah sehat kembali. Terimakasih kepada teman-teman yang sudah berbagi pengalaman tentang virus flu singapur ini.
*Degan Ijo = Degan Wulung = Kelapa Muda Hijau yang biasanya digunakan untuk obat darurat bagi yang keracunan.
Artikel selengkapnya: untukinfo.wordpress.com
semoga bermanfaat.
Pada hari ketiga, saya kembali membawa anak saya tersebut ke dokter, dari dokter diberi resep obat anti nyeri. Tetapi, sariawan yang ada di mulut makin bertambah dan jika terasa nyeri setelah diberi obat nyeri akan hilang rasa nyerinya. Saya sharing ke temen-temen, mungkin ada yang mengetahui tentang penyakit tersebut. Alhasil, ada yang memberitahu jika obat untuk penyakit tersebut adalah degan ijo dicampur madu. Siang itu juga saya langsung membeli buah degan ijo, dan langsung saya minumkan 1 gelas penuh dicampur madu ke anak saya tersebut.
Alhamdulilah pada sore harinya, mulutnya mulai agak membuka dan rasa nyerinya sedikit hilang. Selama satu minggu penuh saya berikan satu gelas degan ijo dicampur madu sebagai obat kepada anak saya, dan hasilnya sariawan dimulutnya sudah sembuh dan badan sudah sehat kembali. Terimakasih kepada teman-teman yang sudah berbagi pengalaman tentang virus flu singapur ini.
*Degan Ijo = Degan Wulung = Kelapa Muda Hijau yang biasanya digunakan untuk obat darurat bagi yang keracunan.
Artikel selengkapnya: untukinfo.wordpress.com
semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment