Makan gado-gado, pecel, karedok, atau sate lengkap dengan siraman sambal kacang memang sangat nikmat. Tapi, Anda harus berhati-hati dengan sambal kacang yang mengandung Aflatoksin. Kacang-kacangan termasuk kacang tanah adalah media tumbuh yang amat menyenangkan bagi kapang Aspergillus Flavus. Kapang ini memproduksi racun Aflaktosin yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker), jika sering mengkonsumsi ini lama kelamaan bisa menimbulkan kematian.
Kapang Aspergillus Flavus banyak tumbuh pada kacang tanah yang berwarna hitam kehijauan, rasanya pahit, berlubang-lubang, keriput, sebagian kulit arinya terkelupas, dan berkadar air tinggi. Karena itu, sebaiknya pilih kacang tanah yang sudah benar-benar kering, montok, tidak keriput, utuh tanpa cacat, dan tidak berbercak kehijauan atau kehitaman. Proses pemasakan biasa tak akan mematikan racun dalam kacang tanah, karena aflaktosin baru akan rusak pada suhu diatas 250 derajat. Penjemuran kacang tanah kupas selama 6 jam mampu melemahkan 50% daya racun aflaktosin.
Selain kacang tanah mentah, produk olahannya seperti sambal kacang dan selai kacang, juga rentan terhadap pertumbuhan kapang aspergillus flavus. Untuk mencegahnya, sebaiknya simpan produk olahan kacang dalam kulkas. Pertumbuhan A.fllavus lebih pesat pada produk olahan kacang tanah yang disimpan pada suhu yang berubah-ubah daripada yang disimpan pada suhu konstan. Pada kacang tanah utuh, adanya aflaktosin bisa dideteksi dengan melihat warnanya yang kehitaman dan rasanya yang pahit. Sedangkan untuk mendeteksi aflaktosin dalam sambal dan selai kacang lebih sulit karena rasa dari campuran bumbunya akan menutupi rasa pahit dari aflaktosin.
Namun, jangan langsung takut makan gado-gado dan pecel, karena menurut penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor, dipastikan bahwa jumlah aflaktosin dalam produk sambal dan selai kacang masih dibawah 25 mg per ton, yaitu ambang batas berbahaya yang ditetapkan oleh FAO/WHO. Meskipun demikian, cara paling bijaksanauntuk menghindari aflaktosin adalah dengan membuat sendiri sambal kacang dan tidak mengkonsumsinya secara berlebihan.
Kapang Aspergillus Flavus banyak tumbuh pada kacang tanah yang berwarna hitam kehijauan, rasanya pahit, berlubang-lubang, keriput, sebagian kulit arinya terkelupas, dan berkadar air tinggi. Karena itu, sebaiknya pilih kacang tanah yang sudah benar-benar kering, montok, tidak keriput, utuh tanpa cacat, dan tidak berbercak kehijauan atau kehitaman. Proses pemasakan biasa tak akan mematikan racun dalam kacang tanah, karena aflaktosin baru akan rusak pada suhu diatas 250 derajat. Penjemuran kacang tanah kupas selama 6 jam mampu melemahkan 50% daya racun aflaktosin.
Selain kacang tanah mentah, produk olahannya seperti sambal kacang dan selai kacang, juga rentan terhadap pertumbuhan kapang aspergillus flavus. Untuk mencegahnya, sebaiknya simpan produk olahan kacang dalam kulkas. Pertumbuhan A.fllavus lebih pesat pada produk olahan kacang tanah yang disimpan pada suhu yang berubah-ubah daripada yang disimpan pada suhu konstan. Pada kacang tanah utuh, adanya aflaktosin bisa dideteksi dengan melihat warnanya yang kehitaman dan rasanya yang pahit. Sedangkan untuk mendeteksi aflaktosin dalam sambal dan selai kacang lebih sulit karena rasa dari campuran bumbunya akan menutupi rasa pahit dari aflaktosin.
Namun, jangan langsung takut makan gado-gado dan pecel, karena menurut penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor, dipastikan bahwa jumlah aflaktosin dalam produk sambal dan selai kacang masih dibawah 25 mg per ton, yaitu ambang batas berbahaya yang ditetapkan oleh FAO/WHO. Meskipun demikian, cara paling bijaksanauntuk menghindari aflaktosin adalah dengan membuat sendiri sambal kacang dan tidak mengkonsumsinya secara berlebihan.
0 komentar:
Post a Comment