Perangkat penyejuk ruangan yang kita kenal dengan sebutan AC memang merupakan perangkat sangat penting pada kendaraan roda empat. Saat panas perangkat ini mampu memberikan kenyamanan, sementara saat hujan kendaraan ini dapat meningkatkan unsur keselamatan karena dengan adanya AC berfungsi sebagai pengusir pengembunan yang mengganggu visibilitas saat berkendara.
Banyak pengemudi kendaraan yang kurang tepat dalam memanfaatkan AC. Pengemudi kerap mengoperasikan alat ini pada kondisi yang serba berlebihan dengan menempatkan posisi pengaturan suhu dingin pada kondisi maksimal. Padahal alat ini bukan untuk memindahkan suasana kutub utara ke dalam kabin mobil.
Pada cuaca panas, suhu kabin yang terlalu dingin dapat membuat kulit menjadi kering dan membuat ketidaknyamanan saat keluar dari kendaraan karena disergap oleh cuaca panas secara tiba-tiba. Kulit menjadi cepat kering, pengguna kaca mata akan mengalami pengembunan, sementara pengguna lensa kontak dapat meningkatkan risiko iritasi pada mata. Saat hujan, suhu dingin yang berlebihan akan menciptakan dan mempercepat terjadinya pengembunan pada kaca. Dan repotnya, pengembunan tersebut tidak terjadi pada kaca bagian dalam, tetapi di kaca bagian luar. Mungkin untuk kaca depan maupun belakang, kondisi tersebut bisa diatasi dengan mengaktifkan wiper dan perangkat pemanas kaca belakang (defogger), tetapi akan sulit menghilangkan pengembunan di kaca jendela samping.
Jika Anda berada dalam kegelapan di tengah cuaca hujan, pengembunan pada kaca jendela samping akan mempersulit Anda ketika ingin mengetahui kondisi sekitar. Belum lagi ditambah dengan kebiasaan pemilik kendaraan di Indonesia yang gemar menggunakan kaca film gelap.
Satu lagi kesalahan yang kerap dilakukan oleh pemilik kendaraan adalah mengarahkan semburan udara AC ke jendela samping yang mengakibatkan timbulnya embun di kaca bagian luar tepat dibagian kaca spion samping. Itu artinya, Anda sudah menciptakan 'blind spot' tambahan yang akan menyulitkan diri sendiri saat ingin mengetahui kondisi sisi belakang kendaraan ketika hendak berpindah jalur. Kondisi tersebut mampu meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan akibat berkurangnya visibilitas pengendara.
Tips dan Saran:
Banyak pengemudi kendaraan yang kurang tepat dalam memanfaatkan AC. Pengemudi kerap mengoperasikan alat ini pada kondisi yang serba berlebihan dengan menempatkan posisi pengaturan suhu dingin pada kondisi maksimal. Padahal alat ini bukan untuk memindahkan suasana kutub utara ke dalam kabin mobil.
Pada cuaca panas, suhu kabin yang terlalu dingin dapat membuat kulit menjadi kering dan membuat ketidaknyamanan saat keluar dari kendaraan karena disergap oleh cuaca panas secara tiba-tiba. Kulit menjadi cepat kering, pengguna kaca mata akan mengalami pengembunan, sementara pengguna lensa kontak dapat meningkatkan risiko iritasi pada mata. Saat hujan, suhu dingin yang berlebihan akan menciptakan dan mempercepat terjadinya pengembunan pada kaca. Dan repotnya, pengembunan tersebut tidak terjadi pada kaca bagian dalam, tetapi di kaca bagian luar. Mungkin untuk kaca depan maupun belakang, kondisi tersebut bisa diatasi dengan mengaktifkan wiper dan perangkat pemanas kaca belakang (defogger), tetapi akan sulit menghilangkan pengembunan di kaca jendela samping.
Jika Anda berada dalam kegelapan di tengah cuaca hujan, pengembunan pada kaca jendela samping akan mempersulit Anda ketika ingin mengetahui kondisi sekitar. Belum lagi ditambah dengan kebiasaan pemilik kendaraan di Indonesia yang gemar menggunakan kaca film gelap.
Satu lagi kesalahan yang kerap dilakukan oleh pemilik kendaraan adalah mengarahkan semburan udara AC ke jendela samping yang mengakibatkan timbulnya embun di kaca bagian luar tepat dibagian kaca spion samping. Itu artinya, Anda sudah menciptakan 'blind spot' tambahan yang akan menyulitkan diri sendiri saat ingin mengetahui kondisi sisi belakang kendaraan ketika hendak berpindah jalur. Kondisi tersebut mampu meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan akibat berkurangnya visibilitas pengendara.
Tips dan Saran:
- Aturlah kontrol temperatur AC pada posisi yang sejuk dan nyaman untuk mengimbangi cuaca di luar. Bukan pada posisi maksimal. Jika kendaraan Anda telah dilengkapi AC berteknologi climate control, aturlah pada temperatur antara 25 hingga 28 derajat celcius.
- Jika Anda tidak suka terpapar oleh hembusan udara AC secara langsung, jangan arahkan semburan udara AC ke kaca jendela yang akan menciptakan pengembunan di bagian luar, terutama pada kisi-kisi bagian samping dekat kaca spion luar.
- Hindari membuka kaca jendela saat AC aktif, karena dapat mengundang debu dan kotoran masuk sehingga AC cepat kotor dan berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.
0 komentar:
Post a Comment