Manfaat Sirsak untuk Kanker
Saturday, November 24, 2012
KANKER menjadi momok banyak orang di seluruh dunia hingga kini. Saat banyak penelitian dilakukan untuk menemukan obat kanker terbaik, buah sirsak ternyata menyimpan keunggulan ini.
Manfaat Setiap Bagian Sirsak
Nama sirsak berasal dari bahasa Belanda “zuur zak”, artinya buah yang asam, atau Soursop (Inggris). Bagian tanaman mulai bunga, daun, buah, biji, kulit, dan akar dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional.
Pada awal 1990-an, ditemukan 34 senyawa Cytotoxic, pada daun sirsak yang mampu menghambat hingga membunuh sel-sel tubuh yang mengalami pertumbuhan tidak normal (sel kanker). Senyawa ini memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan pengobatan kanker saat ini, antara lain membunuh kanker secara efektif dan aman, tanpa menyebabkan rasa mual dan muntah serta tanpa kehilangan berat badan maupun kerontokan rambut dalam jumlah besar.
Daun sirsak diketahui mengandung zat annonaceous acetogenins yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker daripada zat adriamycin, yang biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi. Zat acetogenins dapat membunuh aneka jenis kanker, seperti kanker usus, tiroid, prostat, paru-paru, payudara, dan pankreas bahkan penyakit ambeien tanpa merusak atau mengganggu sel-sel tubuh yang sehat. Hal ini telah diteliti di Laboratorium Health Sciences Institute, Amerika Serikat di bawah pengawasan the National Cancer Institute, Amerika Serikat.
Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi olahan daun sirsak sebagai pengobatan terhadap kanker atau tumor, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau herbalis tempat Anda selama ini melakukan pengobatan. Sebab, dikhawatirkan Anda mempunyai alergi terhadap sirsak atau obat yang selama ini Anda konsumsi berefek terbalik dengan senyawa dalam daun sirsak.
Cara Pemakaian Daun Sirsak Untuk Pengobatan/Perawatan Kanker
Daun sirsak dapat dimanfaatkan untuk membantu para penderita kanker. Berikut adalah cara mengolah daun sirsak menjadi minuman yang berkhasiat.
Daun Sirsak Segar
Perlu diperhatikan, pengambilan daun sirsak sebaiknya dimulai dari daun ke-4 atau ke-5 dari ujung pucuk. Hal ini dikarenakan pada daun yang terlalu muda, senyawa belum banyak terbentuk. Sementara pada daun yang tua sudah mulai rusak sehingga kadarnya berkurang
Daun Sirsak Kering
Selain teknik pengolahan di atas, secara umum terdapat pengolahan lain daun sirsak, yaitu dengan memanfaatkan daun sirsak kering 10-15 lembar direbus dengan 2 gelas air (400 cc) sehingga tersisa 1 gelas air rebusan. Proses perebusan lebih cepat prosesnya dibanding cara di atas. Proses pengeringan sebaiknya tidak dilakukan di bawah sinar matahari terik karena dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun sirsak.
Daun sirsak kering memiliki senyawa yang tetap sama dengan daun sirsak basah karena yang berkurang dalam proses pengeringan hanya kadar airnya. Sementara, senyawa dalam daun tetap terjaga. Penyimpanan daun sirsak dalam lemari pendingin maksimal sepekan sejak pemetikan karena proses pendinginan yang lama dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun selain aroma daun yang tidak enak karena proses fermentasi.
Penting:
Reaksi pengobatan menggunakan olahan daun sirsak umumnya bereaksi setelah 3-7 hari setelah pengobatan secara rutin 2 kali sehari meskipun ada juga yang baru bereaksi setelah 1 bulan konsumsi rutin untuk dapat merasakan manfaat penyembuhannya.
Ekskresi sel kanker yang mati bisa melalui keringat, urine, dan feses sehingga umumnya terapi menggunakan herbal daun sirsak sebagai pengobatan akan berefek hangat/panas pada bagian tubuh yang sakit, sering kencing, dan berkeringat deras.
Cepat lambatnya reaksi tubuh terhadap penggobatan atau efek samping pengobatan berbeda pada setiap orang dipengaruhi oleh faktor, seperti usia, ketahanan tubuh penderita, tingkat stadium kanker/tumor, dan jenis kanker atau tumornya. umumunya efek meminum ramuan daun sirsak adalah perut akan terasa hangat/panas dan badan berkeringat deras.
”Bila reaksi tidak ada, cek kembali secara detail, mulai dari pemilihan alat dan bahan, teknik pengambilan daun, cara pengolahan, bahkan teknik konsumsinya apakah rutin atau tidak, karena semua merupakan satu kesatuan yang wajib dipenuhi agar hasilnya maksimal,”.
Cek kondisi penyakit Anda sebelum pengobatan dan periksa kembali dua pekan setelah pengobatan untuk melihat sejauh mana reaksi pengobatan dengan metode ini. Bila tidak ada pengaruh selama dua bulan konsumsi, padahal sudah menjalankan pengolahan dengan benar, maka pengobatan dengan olahan daun sirsak ini bisa ditingggalkan.
Untuk pencegahan: dapat dilakukan dengan mengkonsumsi secara teratur buah sirsak baik dengan cara dimakan langsung atau dalam bentuk jus buah. ”Untuk penderita maag yang khawatir asam lambungnya naik karena konsumsi buah sirsak yang agak asam, sebaiknya mengonsumsi buah 1 jam setelah makan. Bila menderita sakit maag yang cukup akut, konsumsi buahnya bisa dilakukan dengan cara mengukus daging sirsak terlebih dahulu agar rasa asam berkurang".
*Diambil dari pelbagai sumber artikel
Manfaat Setiap Bagian Sirsak
Nama sirsak berasal dari bahasa Belanda “zuur zak”, artinya buah yang asam, atau Soursop (Inggris). Bagian tanaman mulai bunga, daun, buah, biji, kulit, dan akar dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional.
Pada awal 1990-an, ditemukan 34 senyawa Cytotoxic, pada daun sirsak yang mampu menghambat hingga membunuh sel-sel tubuh yang mengalami pertumbuhan tidak normal (sel kanker). Senyawa ini memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan pengobatan kanker saat ini, antara lain membunuh kanker secara efektif dan aman, tanpa menyebabkan rasa mual dan muntah serta tanpa kehilangan berat badan maupun kerontokan rambut dalam jumlah besar.
Daun sirsak diketahui mengandung zat annonaceous acetogenins yang mampu 10.000 kali lebih kuat membunuh sel-sel kanker daripada zat adriamycin, yang biasa dipakai dalam pengobatan kemoterapi. Zat acetogenins dapat membunuh aneka jenis kanker, seperti kanker usus, tiroid, prostat, paru-paru, payudara, dan pankreas bahkan penyakit ambeien tanpa merusak atau mengganggu sel-sel tubuh yang sehat. Hal ini telah diteliti di Laboratorium Health Sciences Institute, Amerika Serikat di bawah pengawasan the National Cancer Institute, Amerika Serikat.
Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi olahan daun sirsak sebagai pengobatan terhadap kanker atau tumor, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau herbalis tempat Anda selama ini melakukan pengobatan. Sebab, dikhawatirkan Anda mempunyai alergi terhadap sirsak atau obat yang selama ini Anda konsumsi berefek terbalik dengan senyawa dalam daun sirsak.
Cara Pemakaian Daun Sirsak Untuk Pengobatan/Perawatan Kanker
Daun sirsak dapat dimanfaatkan untuk membantu para penderita kanker. Berikut adalah cara mengolah daun sirsak menjadi minuman yang berkhasiat.
Daun Sirsak Segar
- Ambil 10-15 lembar daun ukuran sedang (tambahkan atau kurangi sesuai ukuran daun)
- Cuci bersih dengan air mengalir, jangan direndam.
- Potong sedikit bagian pangkal dan ujungnya (lebih mudah menggunakan gunting)
- Rebus 3 gelas/600cc air. Sebaiknya menggunakan panci tembikar yang khusus untuk merebus obat, biasanya untuk obat China.
- Setelah air mendidih, masukan daun sirsak, kecilkan api kompor, dan biarkan sampai air tinggal 1 gelas.
- Tuang air rebusan daun ke dalam gelas, buang daunnya.
- Tunggu hingga air menjadi hangat, minum sekali habis.
- Untuk penderita kanker, minumlah 2 gelas sehari.
- Untuk menjaga kesehatan, minumlah 1 gelas sehari atau 2 hari.
Perlu diperhatikan, pengambilan daun sirsak sebaiknya dimulai dari daun ke-4 atau ke-5 dari ujung pucuk. Hal ini dikarenakan pada daun yang terlalu muda, senyawa belum banyak terbentuk. Sementara pada daun yang tua sudah mulai rusak sehingga kadarnya berkurang
Daun Sirsak Kering
Selain teknik pengolahan di atas, secara umum terdapat pengolahan lain daun sirsak, yaitu dengan memanfaatkan daun sirsak kering 10-15 lembar direbus dengan 2 gelas air (400 cc) sehingga tersisa 1 gelas air rebusan. Proses perebusan lebih cepat prosesnya dibanding cara di atas. Proses pengeringan sebaiknya tidak dilakukan di bawah sinar matahari terik karena dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun sirsak.
Daun sirsak kering memiliki senyawa yang tetap sama dengan daun sirsak basah karena yang berkurang dalam proses pengeringan hanya kadar airnya. Sementara, senyawa dalam daun tetap terjaga. Penyimpanan daun sirsak dalam lemari pendingin maksimal sepekan sejak pemetikan karena proses pendinginan yang lama dikhawatirkan akan merusak senyawa dalam daun selain aroma daun yang tidak enak karena proses fermentasi.
Penting:
- Air rebusan jangan dibiarkan terlalu lama karena banyak mengandung antioksidan. Antioksidan mudah bereaksi dengan oksigen sehingga khasiatnya berkurang.
- Untuk penderita kanker, minumlah 2 gelas sehari.
- Untuk menjaga kesehatan, minumlah 1 gelas sehari, atau 2 hari sekali.
- Istirahatlah 1 – 2 hari (tidak minum daun sirsak) setelah rutin selama seminggu, atau istirahat 3 – 5 hari setelah rutin selama sebulan. Hal ini karena daun sirsak dapat mengurangi jumlah mikroba usus. Waktu istirahat untuk menormalkan flora usus kembali.
- Disarankan minum Yakult atau prebiotik lain untuk menjaga kondisi flora usus (jangan minum berbarengan dengan daun sirsak).
Reaksi pengobatan menggunakan olahan daun sirsak umumnya bereaksi setelah 3-7 hari setelah pengobatan secara rutin 2 kali sehari meskipun ada juga yang baru bereaksi setelah 1 bulan konsumsi rutin untuk dapat merasakan manfaat penyembuhannya.
Ekskresi sel kanker yang mati bisa melalui keringat, urine, dan feses sehingga umumnya terapi menggunakan herbal daun sirsak sebagai pengobatan akan berefek hangat/panas pada bagian tubuh yang sakit, sering kencing, dan berkeringat deras.
Cepat lambatnya reaksi tubuh terhadap penggobatan atau efek samping pengobatan berbeda pada setiap orang dipengaruhi oleh faktor, seperti usia, ketahanan tubuh penderita, tingkat stadium kanker/tumor, dan jenis kanker atau tumornya. umumunya efek meminum ramuan daun sirsak adalah perut akan terasa hangat/panas dan badan berkeringat deras.
”Bila reaksi tidak ada, cek kembali secara detail, mulai dari pemilihan alat dan bahan, teknik pengambilan daun, cara pengolahan, bahkan teknik konsumsinya apakah rutin atau tidak, karena semua merupakan satu kesatuan yang wajib dipenuhi agar hasilnya maksimal,”.
Cek kondisi penyakit Anda sebelum pengobatan dan periksa kembali dua pekan setelah pengobatan untuk melihat sejauh mana reaksi pengobatan dengan metode ini. Bila tidak ada pengaruh selama dua bulan konsumsi, padahal sudah menjalankan pengolahan dengan benar, maka pengobatan dengan olahan daun sirsak ini bisa ditingggalkan.
Untuk pencegahan: dapat dilakukan dengan mengkonsumsi secara teratur buah sirsak baik dengan cara dimakan langsung atau dalam bentuk jus buah. ”Untuk penderita maag yang khawatir asam lambungnya naik karena konsumsi buah sirsak yang agak asam, sebaiknya mengonsumsi buah 1 jam setelah makan. Bila menderita sakit maag yang cukup akut, konsumsi buahnya bisa dilakukan dengan cara mengukus daging sirsak terlebih dahulu agar rasa asam berkurang".
*Diambil dari pelbagai sumber artikel
Batu Empedu Dan Tips Pencegahan
Wednesday, November 21, 2012
Batu empedu adalah batu yang berada di kandung empedu atau saluran empedu. Ada tiga jenis batu empedu:
- Batu campuran, yang terdiri dari campuran kolesterol dan pigmen empedu yang berasal dari pemecahan lemak. Batu jenis ini paling umum dan dapat berkembang secara bersamaan tetapi cenderung berukuran kecil-kecil.
- Batu kolesterol, terutama terdiri dari kolesterol. Batu jenis ini bisa mencapai diameter 1,25 cm sehingga cukup besar untuk memblokir saluran empedu. Jumlah batu kolesterol jarang mencapai lebih dari dua.
- Batu pigmen, terutama terdiri dari pigmen empedu. Batu pigmen hadir dalam jumlah besar tetapi ukurannya kecil-kecil. Kebanyakan terjadi karena penyakit.
Kandung empedu terletak tepat di bawah hati dan berfungsi menyimpan empedu yang diproduksi hati. Kandung empedu bisa menyimpan sekitar 0,4 liter empedu. Hati menghasilkan sekitar satu liter empedu setiap hari.
Empedu adalah cairan hijau kekuningan (kadang-kadang kehitaman) yang diperlukan untuk pencernaan makanan berlemak di usus kecil. Selain mengandung air (95%), empedu juga mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral dan pigmen.
Ketika makanan masuk ke dalam duodenum (bagian pertama dari usus kecil), hormon duodenal diekskresikan. Hormon ini dialirkan darah ke kantong empedu dan menyebabkan dindingnya berkontraksi untuk mengeluarkan empedu. Empedu ini akan keluar melalui saluran empedu, melalui lubang sempit ke duodenum. Garam mineral pada empedu menetralisir keasaman makanan saat dicerna di usus. Asam empedu dan garam empedu memecah lemak, sehingga dapat diolah enzim pencernaan.
Sebagaimana disebutkan di atas, kebanyakan batu empedu terbentuk dari kolesterol. Kolesterol cair biasa hadir di kandung empedu dan saluran empedu dalam kondisi normal. Namun, kolesterol cair tersebut dapat menjadi jenuh bila terlalu banyak kolesterol atau terlalu sendikit asam empedu. Hal itu memungkinkan kolesterol mengkristal dan menggumpal menjadi batu empedu.
Dalam kebanyakan kasus, batu empedu tidak menimbulkan gejala. Bila menimbulkan gejala, biasanya karena batu empedu menyumbat saluran empedu sehingga menimbulkan apa yang disebut kolik bilier/kolik empedu. Dalam kondisi tersebut, Anda akan merasakan nyeri hebat di perut bagian kanan atas, yang mungkin menyebar hingga ke tulang belikat, bahu dan dada. Rasa sakit biasanya disertai mual dan muntah. Gejala kolik bilier mungkin berkurang dengan berjalan kaki atau membalik-balikkan tubuh dengan posisi berbeda di tempat tidur. Rasa sakit bisa tiba-tiba berhenti bila batu pecah atau kandung empedu terlalu lelah untuk terus menekan.
Sumbatan kronis batu empedu dapat menimbulkan penyakit kuning. Kelangkaan empedu untuk mencerna makanan menyebabkan gejala sakit perut disertai kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan. Air seni dan tinja berubah menjadi kecoklatan. Sendawa, mual, nyeri dan ketidaknyamanan di perut bagian kanan atas terutama dirasakan setelah mengonsumsi lemak dan sayuran tertentu seperti kubis, bayam, telur atau cokelat.
Batu empedu meningkatkan risiko infeksi. Bila itu terjadi, gejala khas infeksi berupa demam tinggi akan muncul, yang mungkin disertai penyakit kuning. Infeksi dapat terjadi di kandung empedu (kolesistitis), saluran empedu (kolangitis), darah (sepsis), atau pankreas (pankreatitis).
Ketika makanan masuk ke dalam duodenum (bagian pertama dari usus kecil), hormon duodenal diekskresikan. Hormon ini dialirkan darah ke kantong empedu dan menyebabkan dindingnya berkontraksi untuk mengeluarkan empedu. Empedu ini akan keluar melalui saluran empedu, melalui lubang sempit ke duodenum. Garam mineral pada empedu menetralisir keasaman makanan saat dicerna di usus. Asam empedu dan garam empedu memecah lemak, sehingga dapat diolah enzim pencernaan.
Sebagaimana disebutkan di atas, kebanyakan batu empedu terbentuk dari kolesterol. Kolesterol cair biasa hadir di kandung empedu dan saluran empedu dalam kondisi normal. Namun, kolesterol cair tersebut dapat menjadi jenuh bila terlalu banyak kolesterol atau terlalu sendikit asam empedu. Hal itu memungkinkan kolesterol mengkristal dan menggumpal menjadi batu empedu.
Dalam kebanyakan kasus, batu empedu tidak menimbulkan gejala. Bila menimbulkan gejala, biasanya karena batu empedu menyumbat saluran empedu sehingga menimbulkan apa yang disebut kolik bilier/kolik empedu. Dalam kondisi tersebut, Anda akan merasakan nyeri hebat di perut bagian kanan atas, yang mungkin menyebar hingga ke tulang belikat, bahu dan dada. Rasa sakit biasanya disertai mual dan muntah. Gejala kolik bilier mungkin berkurang dengan berjalan kaki atau membalik-balikkan tubuh dengan posisi berbeda di tempat tidur. Rasa sakit bisa tiba-tiba berhenti bila batu pecah atau kandung empedu terlalu lelah untuk terus menekan.
Sumbatan kronis batu empedu dapat menimbulkan penyakit kuning. Kelangkaan empedu untuk mencerna makanan menyebabkan gejala sakit perut disertai kulit dan bagian putih mata berwarna kekuningan. Air seni dan tinja berubah menjadi kecoklatan. Sendawa, mual, nyeri dan ketidaknyamanan di perut bagian kanan atas terutama dirasakan setelah mengonsumsi lemak dan sayuran tertentu seperti kubis, bayam, telur atau cokelat.
Batu empedu meningkatkan risiko infeksi. Bila itu terjadi, gejala khas infeksi berupa demam tinggi akan muncul, yang mungkin disertai penyakit kuning. Infeksi dapat terjadi di kandung empedu (kolesistitis), saluran empedu (kolangitis), darah (sepsis), atau pankreas (pankreatitis).
Faktor risiko batu empedu dikenal dengan singkatan 4F, yaitu Forty, Female, Fat, Family. Artinya, batu empedu lebih umum pada mereka yang berusia di atas 40 tahun, wanita, kegemukan dan punya riwayat keluarga terkena batu empedu.
- Usia lanjut. Batu empedu jarang sekali menyerang di usia 25 tahun ke bawah. Sekitar 30% lansia diperkirakan memiliki batu empedu, meskipun kebanyakan tidak menimbulkan gejala.
- Wanita. Wanita lebih banyak terkena batu empedu dibandingkan pria. Pada wanita insidennya sekitar 2 per 1000, dibandingkan hanya 0,6 per 1000 pada pria. Pada wanita hamil, kandung empedu menjadi lebih rendah dan batu empedu bisa berkembang. Hormon wanita dan penggunaan pil KB juga diduga ikut berperan.
- Obesitas. Kelebihan berat badan merupakan faktor risiko yang kuat untuk batu empedu, terutama di kalangan wanita. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan memiliki BMI lebih dari 32 memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk mengembangkan batu empedu dibandingkan yang memiliki BMI antara 24 s.d. 25. Risiko meningkat tujuh kali lipat pada wanita dengan BMI lebih dari 45.
- Genetik. Bila keluarga inti Anda (orangtua, saudara dan anak-anak) memiliki batu empedu, Anda berpeluang 1½ kali lebih mungkin untuk mendapatkan batu empedu.
Kebanyakan batu empedu ditemukan secara kebetulan dengan USG perut atau pemeriksaan sinar-X. Mereka disebut “batu diam” (silent stones) yang tidak menunjukkan gejala.
- Obat-obatan. Selain untuk memerangi kolik akut dan rasa nyeri, obat-obatan juga dapat digunakan untuk memecah batu empedu. Pengobatan memerlukan setidaknya 6 sampai 12 bulan dan berhasil melarutkan batu pada 40-80% kasus. Penggunaan obat direkomendasikan bila gejala ringan dan batu-batunya kecil atau operasi dinilai terlalu berisiko.
- Pembedahan. Pasien dengan batu empedu yang sangat mengganggu mungkin harus menjalani operasi untuk mengangkat kandung empedunya. Pembedahan bisa dilakukan secara terbuka (kolistektomi terbuka) atau tertutup (kolistektomi laparoskopik). Bedah terbuka adalah cara klasik untuk mengangkat kandung empedu. Prosedur ini membutuhkan insisi perut dan pasien harus dirawat di rumah sakit selama lima sampai tujuh hari. Kolistektomi laparoskopik adalah prosedur baru di mana kandung empedu diambil dengan selang berlampu(disebut laparoskop) melalui insisi kecil di perut. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat ke monitor televisi. Dengan bedah ini, pasien meninggalkan rumah sakit lebih cepat.
Tips untuk Anda
- Jika Anda telah memiliki batu empedu, Anda perlu membatasi makanan berlemak dan memperbanyak makanan berserat, karena serat dapat mencegah pembentukan batu empedu lebih lanjut.
- Bila Anda kelebihan berat badan, menurunkan berat badan secara bertahap sangat penting untuk mencegah dan meminimalkan keluhan batu empedu.
- Tidak mengudap sebelum tidur. Makanan kecil sebelum tidur dapat menaikkan garam empedu dalam kandung empedu.
- Membiasakan minum kopi dan makan kacang-kacangan. Selain berbagai manfaat lainnya, ada beberapa bukti bahwa kopi bisa mengurangi risiko mengembangkan batu empedu, setidaknya pada orang berusia 40 hingga 75 tahun. Dalam sebuah studi pengamatan yang melacak sekitar 46.000 dokter laki-laki selama 10 tahun, mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi berkafein setiap hari mengurangi risiko pengembangan batu empedu sampai 40%. Dalam studi lain, konsumsi kacang tanah atau kacang-kacangan lainnya juga berhubungan dengan risiko yang lebih rendah untuk kolesistektomi.
Penyebab Hypermenorrhea
Hampir semua wanita pernah mengalami pendarahan berlebih saat menstruasi. Bahkan sebagian wanita harus mengalami hal ini setiap datang bulan. Menorrhagia - berasal dari istilah Yunani, istilah medis untuk pendarahan yang berlebihan atau masa menstruasi terlalu lama atau keduanya. Kondisi ini juga dikenal sebagai hypermenorrhea.
Tiap wanita mempunyai siklus menstruasi yang berlainan, normalnya dalam satu siklus kurang lebih setiap 28 hari, bisa berfluktuasi 5 hari dan total kehilangan darah antara 60 sampai 250 mililiter. Siklus menstruasi baik teratur maupun tidak, sedikit atau banyak, sakit atau tidak, lama atau tidak, semua itu masih dalam batas normal, seperti yang dipublikasikan Mayo Foundation for Medical Education and Research.
Sebagian wanita yang mengalami hal ini, seringkali sampai mengganggu aktitas sehari-hari hingga menyita waktu kerja, sekolah atau aktifitas sosial lain tergantung seberapa berat gejala yang timbul.
Indikasi dan gejala antara lain:
Tiap wanita mempunyai siklus menstruasi yang berlainan, normalnya dalam satu siklus kurang lebih setiap 28 hari, bisa berfluktuasi 5 hari dan total kehilangan darah antara 60 sampai 250 mililiter. Siklus menstruasi baik teratur maupun tidak, sedikit atau banyak, sakit atau tidak, lama atau tidak, semua itu masih dalam batas normal, seperti yang dipublikasikan Mayo Foundation for Medical Education and Research.
Sebagian wanita yang mengalami hal ini, seringkali sampai mengganggu aktitas sehari-hari hingga menyita waktu kerja, sekolah atau aktifitas sosial lain tergantung seberapa berat gejala yang timbul.
Indikasi dan gejala antara lain:
- Masa menstruasi lebih dari 7 hari
- Aliran menstruasi yang terus-menerus selama beberapa jam.
- Membutuhkan pelindung wanita secara berlapis
- Membutuhkan penggantian selama tengah malam
- Terdapat gumpalan darah dalam jumlah tidak sedikit
- Pendarahan berat hingga mengganggu aktifitas sehari-hari
- Nyeri terus menerus perut bagian bawah selama masa menstruasi
- Masa menstruasi tidak teratur
- Keletihan, kelelahan dan nafas pendek-pendek (mirip gejala anemia)
Walaupun jarang, indikasi dan gejala menorrhagia mirip dengan kondisi kelainan medis lain seperti kanker leher rahim atau kanker saluran kencing. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan hasil diagnosa dengan tepat penyebab kondisi yang dirasakan.
Beberapa kasus pendarahan hebat saat menstruasi tidak dapat diketahui dengan pasti tapi beberapa kondisi penyebab menorrhagia diantaranya:
Beberapa kasus pendarahan hebat saat menstruasi tidak dapat diketahui dengan pasti tapi beberapa kondisi penyebab menorrhagia diantaranya:
- Hormon tak seimbang. Dalam siklus menstruasi normal, keseimbangan hormon estrogen dan progesteron menyesuaikan kondisi dari dinding uterus (endometrium) untuk mengatur pancaran darah menstruasi. Jika timbul ketidakseimbangan hormon, endometrium menghasilkan aliran darah hebat.
- Kista ovarium. Timbulnya kantung-kantung cairan di dalam atau diatas ovarium dan terkadang menyebabkan ketidaknormalan menstruasi termasuk menorrhagia.
- Polip. Timbulnya polip pada dinding uterus menyebabkan pendarahan menstruasi dalam waktu lama. Polip dari uterus biasanya muncul pada wanita usia produktif yang menghasilkan kelebihan hormon, menyebabkan pendarahan yang tidak terkait dengan menstruasi.
- Disfungsi ovarium. Kegagalan fungsi ovarium, anovulation (proses pelepasan telur) dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, berujung pada menorrhagia.
- Adenomyosis. Kondisi yang timbul saat kelenjar dari endometrium melekat pada otot uterus, seringkali menjadi penyebab pendarahan hebat dan nyeri perut. Hal ini sering terjadi pada wanita yang telah mempunyai beberapa anak.
- Penggunaan IUD. Efek samping alat KB IUD yang sering ditemui adalah pendarahan menstruasi hebat.
- Kanker. Walaupun jarang ditemui, kanker pada alat reproduksi wanita dapat menyebabkan menorrhagia. Kanker uterus, kanker ovarium dan kanker leher rahim dapat menyebabkan pendarahan berlebih saat menstruasi.
- Obat-obatan tertentu, termasuk obat pencegah penggumpalan darah (anticoagulants) dan pengobatan anti radang/infeksi, dapat menyebkan menstruasi berat atau dalam waktu lama.
Semua wanita dalam usia produktif dapat mengalami pendarahan hebat saat menstruasi. Wanita muda yang belum mengalami siklus menstruasi cenderung mengalami menorrhagia pada 12 sampai 18 bulan setelah pertama kali mengalami menstruasi. Wanita dewasa menjelang menopause seringkali mengalami ketidakseimbangan hormon dapat mengarah ke menorrhagia.
Pendarahan hebat saat menstruasi dapat mengarah pada kondisi medis lain, diantaranya:
- Anemia. Menorrhagia seringkali menyebabkan anemia pada wanita menjelang menopause. Diperkirakan sekitar 10 persen dari wanita usia produktif dalam resiko tinggi terkena anemia. Walaupun pola diet dapat ikut andil penyebab hal ini, problem makin berat karena pendarahan menstruasi yang berlebih. Mayoritas kasus anemia hanya dalam kondisi ringan, tapi walaupun ringan, anemia dapat menyebabkan kelematah dan keletihan pada tubuh. Anemia stadium lanjut menyebabkan nafas pendek-pendek, detak jantung cepat, nyeri kepala, telinga berdenging dan ketidakseimbangan mental. Anemia yang tidak mendapat tindakan medis dalam jangka panjang mengarah ke masalah jantung. Wanita hamil penderita anemia, khususnya 3 bulan pertama kehamilan, meningkatkan resiko keguguran.
- Infertilitas. Banyak kondisi terkait ketidaknormalan menstruasi, termasuk pendarahan hebat, ketikdaknormalan ovulasi, endometriosis, adalah mayoritas yang mempunyai kontribusi pada infertilitas pada wanita. Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat mempersulit usaha wanita untuk hamil.
- Nyeri hebat. Pendarahan berlebihan saat menstruasi seringkali disertai dysmenorrhea (kram & nyeri pada perut bagian bawah yang menyertai menstruasi).
Tindakan khusus pada menorrhagia didasarkan pada beberapa faktor diantaranya:
- Kondisi kesehatan secara menyeluruh dan riwayat kesehatan.
- Stadium lanjut dari kondisi yang diderita
- Penyebab dari kondisi
- Kondisi toleransi tubuh untuk menerima pengobatan, terapi dan prosedur medis.
- Harapan dari bagaimana kemajuan kondisi yang diderita
- Efek dari pengobatan
Terapi pengobatan untuk menorrhagia meliputi:
- Suplemen zat besi. Jika kondisi ini disertai dengan anemia, dokter mungkin merekomendasikan anda untuk mengkonsumsi suplemen zat besi secara teratur. Jika level zat besi didalam tubuh rendah tapi anda belum mengalami anemia, anda juga mungkin disarankan untuk mengkonsumsi untuk mencegah terkena anemia.
- Kontrasepsi oral. Konstasepsi oral (seperti pil KB) dapat dipilih untuk membantu keteraturan ovulasi dan mengurangi pendarahan hebat dan jangka waktu lama menstruasi.
- Obat-obatan yang termasuk dalam NSAID (Nonsteroidal anti-imflammatory drugs) seperti ibuprofen (advil dan motrin) membantu mengurangi derasnya aliran darah.
- Progesteron. Hormon progesterone dapat membantu mengoreksi ketidaknormalan hormon dan mengurangi menorrhagia.
Beberapa tips untuk perawatan diri dalam menghadapi menorrhagia diantaranya:
- Istirahat cukup. Dokter akan merekomendasikan cukup istirahat jika mengalami pendarahan hebat dan ketidakteraturan menstruasi.
- Catat pelindung yang digunakan. Catat jumlah pelindung wanita yang telah digunakan agar dokter dapat menarik kesimpulan kurang lebih jumlah darah yang keluar. Gantilah secara teratur pelindung yang digunakan paling tidak setiap 4 jam.
- Hindari aspirin. Karena aspirin akan memperlama pendarahan, hindari penggunaan secara berlebihan. Obat-obatan seperti ibuprofen (advil dan motrin) seringkali lebih efektif dari aspirin untuk meringankan ketidaknyamanan menstruasi.
Subscribe to:
Posts (Atom)